image by google
Tulisan ini juga lahir dari kondisi persis seperti itu, dimana raut-raut kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan mulai gue lihat di wajah-wajah orang di sekitar gue.
Jujur gue prihatin, semakin sering gue denger keluhan-keluhan tentang tanggungan hidup yang terlalu tinggi. kekhawatiran menjadi jobless dan tak mampu memenuhi tanggung jawab sebagai manusia pada umumnya.
Bukannya gue nggak merasakan kekhawatiran yang sama. bukannya gue nggak mengalami ketakutan yang sama, dan bukannya juga gue nggak punya tanggung jawab yang beratnya sama. gue khawatir, gue takut, dan gue juga punya banyaaakk tanggung jawab yang sama besarnya.
Tapi apa setelah itu gue boleh mengeluh? apa setelah itu gue boleh berputus asa seperti yang kebanyakan orang pilih? bayangkan sekumpulan orang, lalu mereka semua mengeluh, berputus asa dan saling meratapi nasibnya? betapa menyedihkannya hal itu jika memang ada. dan gue nggak mau menjadi manusia yang menyedihkan.
Makanya gue selalu bilang, berhenti berputus asa. selama kita masih mau bergerak, jalan akan selalu terbuka, sesulit apapun caranya. kalo orang jawa bilang " ora obah ora mamah, nek mengin mamah yo mesti obah"
bagaimana pun caranya, teruslah bergerak. "Gerakan kan butuh biaya, mas?" celetuk seseorang ke gua. " Ya lo jual aja aset yang lo punya dulu buat modal pergerakan lo. yang penting semangat lo jangan pernah lo biarkan berhenti, jangan lo biarkan mati. aset bisa di beli. tapi semangat nggak ada yang jual" jawab gua singkat.
Atau mari kita coba sedikit berfikir positive seperti yang kebanyakan motivator perintahkan. Barangkaliii.. barangkaliii Tuhan telah merencanakan sesuatu yang lebih indah dan lebih baik buat kita di luar sana. tapi kita terlalu nyaman dengan zona kita sekarang sehingga enggak untuk melangkah keluar menuju rencana Tuhan. Akhirnya dipaksa keluar deh sama Tuhan.
" Heh, kamu.. Itu aku merencanakan sesuatu yang indah untukmu, keluar, gapailaahhh..
Ùˆ عسى Ø£َÙ†ْ تَÙƒْرَÙ‡ُوا Ø´َÙŠْئًا وهُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ لكَÙ…ْ Ùˆَعَسى Ø£َÙ†ْ تُØِبُّÙˆْا Ø´َÙŠْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَÙ†ْتُÙ…ْ لا تَعْلمُÙˆْÙ†َ
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)"
begitu kata Tuhan.. hehehehe
Jadi Ayo.. Berhenti meratapi nasib, Berhenti mengkhawatirkan masa depan. teruslah bergerak agar kita tak lantas jatuh. karena hidup kadang sesederhana quotes nya Albert einstein “Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving - Hidup itu kaya maen sepeda, lo perlu terus bergerak agar tetap seimbang dan tak terjatuh." :D