[ Wejangan Sesat ] Take It Or Leave It

by - October 02, 2013
image by google

WARNING..!! TULISAN INI CUMA BUAT LO YANG UDAH CUKUP DEWASA, ANAK KECIL DI LARANG BACA..!!

Akhir-akhir ini gue lagi di pusingkan oleh adek gue yang nggak kunjung di bolehin kerja sama bokap..padahal gue tau setelah lulus sekolah 2 Tahun lalu dia udah pengin banget kerja,nyari duit dan nggak cuma ngabisin waktu buat lontang-lantung doang di rumah..

Tapi apa daya, sepertinya bokap gue masih nganggep adek gue ini sebagai anak kecil yang belum bisa apa-apa, yang masih perlu untuk selalu di bimbing, dan belum waktunya untuk memutuskan segalanya sendiri, padahal umurnya hampir 21 Tahun.

Gue jadi inget 7 Tahun lalu, waktu itu umur gue 16 Tahun, ketika gue memutuskan untuk berhenti menuntut ilmu dan gue pengin kerja. terjadi keributan besar di rumah. orang tua mana yang rela melihat anaknya yang bahkan belum punya KTP memutuskan berhenti sekolah dan malah memilih panas-panasan jadi kuli bangunan? di tambah waktu itu gue menolak tawaran beasiswa untuk belajar ke Ma’had Darul ‘Ulum Zakaria, di Johannesburg, Afrika Selatan, jelas itu bukan Hal sepele buat bokap, di matanya, dan mata kebanyakan orang pada saat itu mungkin gue gila, stress, aneh atau apalah namanya, di suruh belajar enak2 nggak mau malah milih kerja jadi kuli. tapi itulah yang di sebut pilihan hidup, jiwa labil khas anak baru gede yang bawaannya pengin selalu memberontak di tambah rasa muak akan atmosfer ruang belajar, membuat gue pengin hidup ini terasa lebih nyata, dengan memutuskan semuanya sendiri, lagian gue mungkin akan lebih durhaka kalo gue nurut buat ke Afrika tapi gue nggak belajar secara maksimal disana, gue cuma main2 dan nggak serius, itu artinya gue udah ngebohongin mereka, dan pada akhirnya cepat atau lambat gue pasti mengecewakan mereka. makanya gue memilih untuk memperjuangkan secara jujur apa yang gue inginkan. walaupun pada akhirnya untuk beberapa saat gue harus menjadi musuh buat bokap gue, di cap anak durhaka mungkin pada waktu itu dan beberapa kali gue kabur dari rumah.

Kasus-kasus seperti ini mungkin banyak terjadi, termasuk sama elo2 yang nggak sengaja baca tulisan ini, kalian mungkin sedang mengalami hal yang sama dimana kalian nggak bisa mengambil alih sepenuhnya hidup kalian, dimana segala hal dalam hidup kalian di putuskan oleh orang lain.

Satu Hal yang harus kita tau, orang lain mungkin pengen yang terbaik untuk kita, tapi kita sendirilah yang tau mana yang terbaik untuk diri kita sendiri.

Pada kasus adek gue di atas, dia nggak berani buat melangkah maju, bokap gue penginnya adek gue dapet kerja yang enak dan sesuai bidang yang dia kuasai, tapi nyatanya selama 2 tahun kerjaan itu nggak kunjung dia dapatkan, menurut gue sekarang saatnya adek gue maju dan bilang  'Mari kita coba dengan cara lain, dengan caraku..' dimana adek gue pengin kerja apa aja..

Kadang orang tua cuma ragu, dan kita cuma perlu membuktikan bahwa kita akan baik-baik aja dengan apa yang kita pilih, setelah mereka melihat itu, mereka juga bakal ngerti kok.. sama ketika gue dulu kabur ke jakarta buat ikut proyek bangunan, setelah 3 bulan gue pulang, gue sehat, gue happy, setelah itu akhirnya gue di biarin buat kerja, buat melangkah di jalan yang gue pilih sendiri.

Coba itung, seberapa sering keinginan lo berlawanan dengan keinginan orang tua lo? atau keluarga lo?? 
sesekali kita perlu memberontak, mengambil alih secara penuh hidup kita sendiri, dan buktikan bahwa kita mampu, kita bisa..gue nggak ngajarin buat ngelawan orang tua, coba nurut sama orang tua, tapi ketika cara mereka udah jelas-jelas nggak berhasil, coba tawarkan opsi, nah cara menawarkan opsi ini yang macem-macem caranya, gue bener-bener nggak menyarankan buat melawan orang tua, memberontak ataupun mengikuti cara yang gue tempuh, sebisa mungkin nurutlah sama mereka, tapi kalo emang lo bener-bener nggak bisa nurutin apa yang mereka mau coba cari cara lain, ajak diskusi baik-baik, kasih alasan-alasan yang masuk akal dan bisa di mengerti, gue yakin ntar juga orang tua ngerti. 

Ketika lo ngerasa nggak nyaman akan sesuatu, jangan diem aja... ridhallah fi rihdal walidain.. Ridha Allah ada pada Ridha orang tua, tapi orang tua juga manusia yang kadang bisa salah, itulah gunanya kita sebagai anak untuk saling mengingatkan dan memberi masukan. ketika keinginan lo bertentangan dengan keinginan orang tua, jangan melawan mereka, tapi kasih pemahaman lebih banyak kepada mereka.

Dan pada akhirnya, Hidup ini mudah, ambil keputusan dan jangan pernah menyesalinya.

You May Also Like

0 comments