Powered by Blogger.

Just a Little Stories

sekedar caraku untuk mengerti apa itu hidup? untuk apa aku hidup? dan seperti apa aku menjalani hidup..


Gue adalah seorang pemuda,yang lahir dan tumbuh di sebuah desa di lereng gunung slamet,bagian paling selatan dari wilayah kabupaten tegal,jawa tengah.

Dunia pasti udah tau,bahwa Indonesia adalah negri paling multikulture yang pernah ada,Indonesia kaya budaya,setiap suku,bahkan setiap daerah mempunyai kearifan-kearifan lokalnya masing-masing. tradisi-tradisi yang di lakukan oleh orang-orang nusantara,ngga sebatas kulit,sebatas perayaan atau ritual-ritual tanpa makna,tapi lebih dari itu, bahwa setiap yang di lakukan dan di ajarkan oleh nenek moyang kita adalah sesuatu yang memiliki esensi yang begitu mendalam tentang aspek-aspek kehidupan dan spiritual..dengan fakta-fakta itu,seorang temen gue bahkan sampai percaya,bahwa nusantara adalah salah satu peradaban tertua di muka bumi..ngerii ngga lo??

Gue kecil adalah gue yang ngga tau apa itu mitos,apa itu klenik dan lain-lain,tapi yang gue tau adalah di setiap  perayaan malam 1 suro yang di adakan di kampung gue,kami di ajarkan untuk selalu mawas diri,rajin-rajin instropeksi dan terus bersikap eling lan waspodo.

Orang kampung gue juga ga pernah perduli tentang keharusan membuat nasi kuning dan di bagi-bagikan ke tetangga di setiap hari kelahirannya dalam penanggalan jawa,tapi dari situ kami belajar untuk berbagi dengan orang lain.

Bahkan dalam sebuah acara pernikahan pun kami memiliki banyak sekali ritual yang harus di lewati,salah satunya adalah ritual babak kawah yaitu jika keluarga yang baru pertama kali hajatan mantu putri sulung. Ditandai dengan membagi harta benda seperti uang receh, beras kuning, umbi-umbian dan lain-lain.

Serta masih banyak lagi tradisi-tradisi lain yang sarat makna.

Lalu,beranjak dewasa,gue pergi ke kota,disini gue mulai tau ada sebuah perayaan Tahun baru masehi,seru sih,hura-hura,party-party,maen petasan,kita senang dan melupakan,bahwa kita tak punya jaminan bahwa hari esok akan tetap datang.

Beberapa bulan setelah itu,ada lagi sebuah perayaan bernama Valentine day,hari kasih sayang katanya. yang identik dengan bunga,coklat,dann..kondom..iya kondom..

Lalu,berapa bulan selanjutnya,ada lagi sebuah perayaan bernama April Mop,tepat hari ini..dimana kita di perbolehkan berbohong pada siapapun. terlepas dari fakta bahwa April Mop mempunyai sejarah kelam tentang pembantaian umat islam di spanyol,yang jelas-jelas ada di kepala gue adalah,apa untungnya?? mentolerir sebuah kebohongan walaupun sekedar main-main??

Dan kedepannya,akan ada banyak lagi perayaan-perayaan serta tradisi-tradisi yang menurut gue aneh yang entah kita mengadopsinya dari mana dan atas tujuan apa.

Gue cuma seringkali diwanti-wanti sama kakek gue dulu,bahwa jangan sampai saringan yang ada di kepala gue ini mati,jangan sampai gue menelan apapun secara bulat-bulat tanpa tau asal usul dan kebenarannya.

Dan juga maafkan jika gue sok idealis tai-taian,tapi kalau orang bilang benar dan salah cuma sebatas kepala setiap orang,maka ijinkan gue mengatakan kebenaran yang gue percaya dan ada di kepala gue.

Ok?? mari kita senang,lagi,bersama-sama :D
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Konon,setiap hal memiliki nyawa,lalu aku bertanya,apa nyawa sebuah hubungan?? Komitmen,visi dan misi bersama,jawabnya..

Dalang gemblung sujiwo tejo pernah bilang 'Puncak kangen paling dahsyat adalah,ketika dua orang tak saling smsn,tak saling BBMan,tak saling telfon-telfonan,tapi diam-diam saling mendoakan..' lalu sayang,doa apa yang kau panjatkan?? 

Aku tak pernah berfikir kita akan melangkah sejauh ini,bersama menginjak kerikil tajam dan menerobos semak belukar berduri,tapi dimana kita akan berhenti?? tidak kah kita punya tujuan?? atau kau hanya sedang iseng mengajakku berpetualang??

Puncak ada disana,kita mendaki harapan,mencoba menggapai matahari yang sedang diam, Tapi beberapa orang berhenti memanjat karena pohonnya tumbang..beberapa orang lainnya baru bangkit setelah direndahkan.

Jika kau takut ulat,maka jangan pernah jatuh cinta pada kupu-kupu.

Kata Ki nanang Hape : Jarak sering membuat kita salah kira... Saat gerhana kadang kita memaksa mengirimkan warna bunga dan bukan wanginya.




Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Banyak orang bilang,hidup itu seperti sebuah film,setiap orang memainkan perannya masing-masing,dan setiap orang adalah aktor utama bagi kisahnya sendiri-sendiri..

Begitu juga dengan aku,sejauh ini,aku hanya sedang mencoba menikmati peran ku dalam sebuah skenario bernama takdir..aku adalah seorang pemuda,yang di penuhi mimpi-mimpi akan masa depan,juga ambisi untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.

Di bagian ini,aku sedang menjadi seorang cleaning service sebuah hotel bintang lima di jakarta,si scene-scene sebelumnya,aku adalah si tukang gali kubur,si tukang nasi goreng keliling,si pengamen dan banyak lagi profesi-profesi lainnya. yang akhirnya,membuatku semakin percaya,bahwa hidup adalah kumpulan dari berkeping-keping cerita.

NewBar LaZada Hotel 2-02-2013 02:30 WIB

Sebenarnya bukan tugasku disini,tugasku adalah menggulung sprei-sprei yang seringkali berceceran sperma di atasnya di dalam kamar hotel. dan itu sudah selesai ku lakukan sejak jam 10 tadi,seharusnya sekarang aku sudah tidur nyenyak di kamar kost di tengah perkampungan kumuh tepat di sebelah hotel mewah ini. tapi,karena gajiku bulan ini sudah ku kirimkan semau ke kampung,maka jika aku tak rajin-rajin lembur,maka 1 bulan ke depan aku terancam tak makan dan di usir dari 'kost mewahku' karena tak mampu membayar sewa. karenanya, dengan senang hati,sekarang aku berada di dalam bar ini,berada di tengah pesta,dan di tengah ratusan orang yang ntah sedang menikmati hidup yang menyenangkan,atau justru sedang melarikan diri dari hidup yang menyakitkan.

Mereka minum,mabuk,joget,muntah kemudian terkulai tak berdaya antara tidur,pingsan dan mati. dan setelah itu akulah yang membereskan meja mereka,membereskan gelas-gelasnya,membersihkan bekas muntahannya,dan juga menggendong mereka ke taksi untuk di bawa pulang.

Disudut sana,segerombolan kakek-kakek nampak asik menikmati minumannya sambil di temani bebarapa gadis muda,ah mungkin mereka ingin menikmati hidup sebelum ajal menjemputnya.

Di sebuah sudut yang lain,seorang bule nampak mabuk parah,tapi tak banyak bicara atau bertingkah,hanya minum,minum dan minum,sampai tak kuat lagi dia mengangkat kepalanya sendiri.dan brukk..terkulai tak berdaya di atas meja. 

Jika berada di lingkungan seperti ini,terkadang aku merasa bangga,bagaimana negara ku Indonesia kini telah begitu maju,disini tak ada masalah,yang ada hanya senang dan hura-hura.

Tapi,itu tak terjadi ketika aku pulang ke kost atau ke kampung,di lingkungan kost ku,para ibu-ibu mulai mengeluh tentang harga bawang yang gila-gilaan.para bapak-bapak mulai mengeluh,tentang kondisi jalanan,macet dimana-mana,membuat mereka harus cape di jalan setiap berangkat atau pulang bekerja.

Sementara di kampung ku sana,para petani mulai putus asa,harga pupuk melambung tinggi,sementara hasil panennya hanya bisa di jual dengan nilai yang rendah sekali.

di tengah alunan musik yang menghentak,di antara celah cahaya lampu disko,aku bertanya,pada siapa saja,jadi sebenarnya kita ini sedang maju atau mundur??

Kita semakin hobi hura-hura,gaya hidup kita semakin mirip dengan negara-negara maju yang sedang dilanda krisis di barat sana. perumahanan-perumahan elit di bangun dimana-mana,produsen mobil mewah membanjiri negri ini.tapi disisi lain..lahan pertanian kita semakin menyempit,jalanan kita semakin macet,harga sayur melambung tinggi di negera yang katanya maritim,dan kesenjangan sosial semakin jelas serta nampak dimana-mana.

Ah ntahlah,setengah botol chivas regal sisaan nampak menggoda di meja sana. untuk orang-orang sepertiku,tak hanya mimpi yang mahal dan tak terbeli.tapi juga minuman-minuman seperti ini aku tak akan mampu untuk membelinya,maka dari itu aku tak akan melewatkan kesempatan ini.dari pada aku pusing memikirkan negara,lebih baik ku bikin pusing sekalian dengan menenggak setengah botol Chivas regal.

Toast...

Bekasi. 20:30 WIB Di depan tv,sambil baca buku,denger radio dan main game..dua kosong kosong tiga dua kosong satu tiga.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Minggu-minggu ini gue lagi sering banget bolak-balik terminal kampung rambutan. layaknya terminal,pemandangannya pasti ga jauh-jauh dari calo,preman,pengemis,pengamen.pedagang asongan dan warna-warni simbol kesuraman lainnya.

Minggu-minggu ini pula,di TV ramai di beritakan tentang kisruh antara Tentara dan polisi. di chanel lain,sebuah stasiun televisi memberitakan meriahnya acara ulang Tahun sebuah produsen Mobil,yang dengan bangganya mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar paling signifikan untuk penjualan produk mereka,mobil-mobil pabrikannya laku keras,dari yang standar hingga yang limited edition.

Sementara dari mulut seorang kenek metromini di terminal gue mendengar caci maki tentang macetnya jalanan. lalu dari pedagang asongan gue mendengar keluh kesah tentang harga bawang yang gila-gilaan. dan dari mulut seorang bocah pengamen gue mendengar kisah pilu tentang ibu nya yang mati ketika jadi TKI di arab saudi.

Gue jadi bingung,sebenernya apa sih yang terjadi?? maju atau mundur?? jalanan semakin macet tapi setiap kluaran mobil model baru selalu ludes disini.

Gue jadi bingung,sebenernya apa sih yang terjadi?? maju atau mundur?? TKI2 yang di juluki pahlawan devisa lagi mati-matian mempertahankan hidup dan kehormatannya di negri orang,sementara aparat-aparat disini yang di bayar untuk melindungi mereka justru ribut cakar-cakaran mementingkan golongannya sendiri.

Gue jadi bingung,sebenernya apa sih yang terjadi?? maju atau mundur?? Katanya tanah kita tanah surga,tongkat kayu di sulap jadi tanaman,subur,tanah luas,tapi kok bisa-bisanya harga bawang gila-gilaan.

Gue jadi bingung,sebenernya apa sih yang terjadi?? maju atau mundur?? Disini,sering banget di adakan konser-konser artis luar negri dengan harga tiket yang ga murah,dan ga pernah sepi penonton,tapi semalem,gue liat berita,seorang anak meninggal karena sakit dan di tolak oleh rumah sakit gara-gara ga punya duit.

Di sebuah sudut negri ini gue melihat kemajuan,tapi disisi lain gue melihat jeritan..jadi Tuhan,apa yang harus aku lakukan??

Lihatlah negeri kitaYang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luasSamudera biru
Tapi rataplah negeri kitaYang tinggal hanyalah cerita
Cerita dan cerita, terus cerita…(cerita terus)
Pengangguran merebak luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya
Bocah-bocah kecil merintihmelangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan
Inilah negeri kita
Alamnya kelam tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita…(derita terus)

Sampai kapankah derita ini (au-ah)
Yang kaya darah dan air mataYang senantiasa mewarnai bumi pertiwi

Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus

Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus

~ Marjinal - Negri Ngeri ~
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Seperti kebanyakan anak kecil pada umumnya,dulu gue juga sering di dongengin sebelum tidur sama bokap,tapi dongengnya seringkali bukan dongeng-dongeng tentang binatang kaya kancil dan temen-temennya,tapi cerita-cerita islami,kisah tokoh-tokoh islam,dan sejenisnya..

Salah satu dongeng yang sering gue denger adalah ini :

Jaman dahulu,hiduplah 4 orang santri,setiap hari mereka selalu menyibukan diri untuk belajar ilmu agama pada seorang kyai..suatu hari sang kyai mengajarkan tentang ilmu Tauhid,beliau menjelaskan bahwa Tuhan itu Maha melihat,tak ada sejengkal tempatpun di alam raya ini yang luput dari pengawasan Tuhan,di dalam Tanah,di dalam batu,di dalam laut terdalam,dimanapun..

Setelah pelajaran selesai,Sang Kyai memberikan masing2 muridnya seekor ayam dan sebilah pisau,lalu menyuruh mereka untuk memotong ayam tersebut,tapi dengan satu syarat mereka harus memotong ayam tersebut di tempat yang tak bisa di lihat oleh siapapun..para santri pun menurut dan mencari tempat untuk memotong ayamnya masing-masing.. 

Tak lama setelah itu,satu persatu dari mereka kembali dengan ayam yang telah terpotong,tapi salah seorang dari mereka kembali tanpa ayam yg terpotong,ayamnya masih tetep hidup..

Sang Kyai pun menanyai satu persatu santrinya, "Santri 1,dimana kamu menyembelih ayammu?" katanya pada salah seorang santri..

Dengan sedikit senyum bangga santrinya menjawab " dia atas gunung sana Kyai,dan saya yakin tak ada siapapun yang bisa melihat karena tak ada seorang pun yang berani kesana.." jawabnya bangga..

"Lalu kau santri 2??" lanjut sang Kyai pada santri lainnya.."di gua di dalam Hutan pak Kyai,saya jamin tak ada yang melihat" jawab santri 2..

"Dan kau,santri 3? dimana kau potong ayammu??" "Di pinggir sungai sana pak Kyai" jawab santri 3 "Kau yakin tak ada yang melihat??" lanjut Sang kyai " Sangat yakin" jawab santri 3 lagi mantap..

Lalu pak kyai menatap tajam santri 4 yang belum memotong ayamnya," kamu,kenapa tak memotong ayamnya??" tanya pak kyai dengan penasaran "Sebelumnya maaf pak kyai,saya bukannya tak mematuhi perintah anda,tapi seperti yang anda jelaskan sebelumnya bahwa Tuhan maha melihat,tak ada sejengkal tempat pun di alam ini yang luput dari pengawasanNYA,lalu anda menyuruh kami mencari tempat yang tak bisa dilihat siapapun?? bagaimana kami bisa?" Jawab santri 4 dengan mantap.

Sang Kyai pun tersenyum bangga,lalu berkata bahwa dari ke 4 santrinya,cuma santri 4 lah yang lulus ujiannya.

Awalnya,moral dari dongeng di atas yang berhasil gue tangkep dan gue pahami adalah cuma Tuhan Maha Melihat,Tuhan Maha Tau,maka selihai apapun kita menutupi kebohongan,menutupi kepalsuan dan kemunafikan,ada Tuhan yang tau semuanya.

Lalu pada perkembangannya,ketika gue sedang mencoba bernostalgia dengan dongeng-dongeng masa kecil gue gue berhasil mendapatkan satu moral lagi dari dongeng tersebut,yaitu bahwa terkadang kita perlu mengambil jalan lain,jalan yang berbeda untuk mencapai kebenaran.

Jangan takut untuk menjadi beda,jika pada akhirnya kita bisa membuktikan bahwa apa yang kita pilih adalah benar,yang terpenting adalah apa yang kita lakukan berdasar dan bisa di pertanggung jawabkan.

Tapi bukan berarti gue setuju dengan apa yang terjadi dewasa ini,saat muncul sebagian orang yang menggagas modernisasi islam lalu mencoba mendobrak hukum-hukum bakunya,whatever siapa mereka,mereka ahli,mereka pakar,tapi ketika hasil pemikiran mereka disampaikan kepada orang-orang awam yang tak tau apa-apa,maka akan berbahaya dan cenderung menyesatkan.

So,di sisi mana kau berjalan,di garis itulah kau berjuang,demi kepentingan atau pun demi kebenaran,ada Tuhan yang selalu menyaksikan,dan pada akhirnya kau sendirilah yang mempertanggung jawabkan.

Syalam,meehh..
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

My photo
Moezaki Irkham
I'm forever blowing bubbles
View my complete profile

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2020 (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  April (4)
  • ►  2018 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2017 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2015 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2013 (33)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ▼  March (5)
      • Budaya Turun Gunung
      • Long Distance RelationShit
      • Refleksi Hell-iograf
      • Negri Ngeri
      • Cutting Edge in The Line
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (48)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ►  July (8)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (59)
    • ►  December (3)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (8)
    • ►  July (4)
    • ►  June (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (9)
    • ►  February (9)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (48)
    • ►  December (3)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (15)
    • ►  January (11)
  • ►  2009 (61)
    • ►  August (23)
    • ►  June (20)
    • ►  May (18)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Created with by ThemeXpose | Copy Blogger Themes