Refleksi Hell-iograf
Banyak orang bilang,hidup itu seperti sebuah film,setiap orang memainkan perannya masing-masing,dan setiap orang adalah aktor utama bagi kisahnya sendiri-sendiri..
Begitu juga dengan aku,sejauh ini,aku hanya sedang mencoba menikmati peran ku dalam sebuah skenario bernama takdir..aku adalah seorang pemuda,yang di penuhi mimpi-mimpi akan masa depan,juga ambisi untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.
Di bagian ini,aku sedang menjadi seorang cleaning service sebuah hotel bintang lima di jakarta,si scene-scene sebelumnya,aku adalah si tukang gali kubur,si tukang nasi goreng keliling,si pengamen dan banyak lagi profesi-profesi lainnya. yang akhirnya,membuatku semakin percaya,bahwa hidup adalah kumpulan dari berkeping-keping cerita.
NewBar LaZada Hotel 2-02-2013 02:30 WIB
Sebenarnya bukan tugasku disini,tugasku adalah menggulung sprei-sprei yang seringkali berceceran sperma di atasnya di dalam kamar hotel. dan itu sudah selesai ku lakukan sejak jam 10 tadi,seharusnya sekarang aku sudah tidur nyenyak di kamar kost di tengah perkampungan kumuh tepat di sebelah hotel mewah ini. tapi,karena gajiku bulan ini sudah ku kirimkan semau ke kampung,maka jika aku tak rajin-rajin lembur,maka 1 bulan ke depan aku terancam tak makan dan di usir dari 'kost mewahku' karena tak mampu membayar sewa. karenanya, dengan senang hati,sekarang aku berada di dalam bar ini,berada di tengah pesta,dan di tengah ratusan orang yang ntah sedang menikmati hidup yang menyenangkan,atau justru sedang melarikan diri dari hidup yang menyakitkan.
Mereka minum,mabuk,joget,muntah kemudian terkulai tak berdaya antara tidur,pingsan dan mati. dan setelah itu akulah yang membereskan meja mereka,membereskan gelas-gelasnya,membersihkan bekas muntahannya,dan juga menggendong mereka ke taksi untuk di bawa pulang.
Disudut sana,segerombolan kakek-kakek nampak asik menikmati minumannya sambil di temani bebarapa gadis muda,ah mungkin mereka ingin menikmati hidup sebelum ajal menjemputnya.
Di sebuah sudut yang lain,seorang bule nampak mabuk parah,tapi tak banyak bicara atau bertingkah,hanya minum,minum dan minum,sampai tak kuat lagi dia mengangkat kepalanya sendiri.dan brukk..terkulai tak berdaya di atas meja.
Jika berada di lingkungan seperti ini,terkadang aku merasa bangga,bagaimana negara ku Indonesia kini telah begitu maju,disini tak ada masalah,yang ada hanya senang dan hura-hura.
Tapi,itu tak terjadi ketika aku pulang ke kost atau ke kampung,di lingkungan kost ku,para ibu-ibu mulai mengeluh tentang harga bawang yang gila-gilaan.para bapak-bapak mulai mengeluh,tentang kondisi jalanan,macet dimana-mana,membuat mereka harus cape di jalan setiap berangkat atau pulang bekerja.
Sementara di kampung ku sana,para petani mulai putus asa,harga pupuk melambung tinggi,sementara hasil panennya hanya bisa di jual dengan nilai yang rendah sekali.
di tengah alunan musik yang menghentak,di antara celah cahaya lampu disko,aku bertanya,pada siapa saja,jadi sebenarnya kita ini sedang maju atau mundur??
Kita semakin hobi hura-hura,gaya hidup kita semakin mirip dengan negara-negara maju yang sedang dilanda krisis di barat sana. perumahanan-perumahan elit di bangun dimana-mana,produsen mobil mewah membanjiri negri ini.tapi disisi lain..lahan pertanian kita semakin menyempit,jalanan kita semakin macet,harga sayur melambung tinggi di negera yang katanya maritim,dan kesenjangan sosial semakin jelas serta nampak dimana-mana.
Ah ntahlah,setengah botol chivas regal sisaan nampak menggoda di meja sana. untuk orang-orang sepertiku,tak hanya mimpi yang mahal dan tak terbeli.tapi juga minuman-minuman seperti ini aku tak akan mampu untuk membelinya,maka dari itu aku tak akan melewatkan kesempatan ini.dari pada aku pusing memikirkan negara,lebih baik ku bikin pusing sekalian dengan menenggak setengah botol Chivas regal.
Toast...
Bekasi. 20:30 WIB Di depan tv,sambil baca buku,denger radio dan main game..dua kosong kosong tiga dua kosong satu tiga.
0 comments